Postingan

STRATEGI DAKWAH ONLINE AHLUSUNNAH WAL JAMAAH DI ERA MODERN Qomaruzzaman Universitas Negeri Malang Email: qomarquzan@gmail.com ; qomarquzan@live.com Abstrak: Di era yang modern ini banyak website atau situs-situs yang gencar mengkaji tentang paham akidah ahlusunnah wal jamaah. Namun apabila ditelusuri lebih lanjut terdapat paham-paham yang mengaku ahlusunnah wal jamaah akan tetapi menyimpang dari ajaran ahlusunnah wal jamaah. Melalui metode analisis di media online , penulis menemukan ada beberapa media online yang dikaji penulis masuk dalam kategori ajaran ahlusunnah wal jamaah dan yang bukan. Media dakwah online ini juga diharapkan memungkinkan peserta untuk berinteraksi di dunia nyata sehingga saling bertemu satu sama lain. Yang hal ini diperlukan menghindari prasangka yang mungkin dapat timbul saat berinteraksi dalam media sosial. Sumber referensi yang digunakan dalam pembahasan setiap ilmu harus tervalidasi sehingga dapat diterima keabsahannya. Kata Kunci: a

SUAP KEPADA SUPELTAS

Gambar
Lokasi: Pertigaan Junrejo, Batu Dokumentasi Pribadi Di kota-kota yang padat akan lalu lintas sering kita temui orang-orang yang mengatur lalu lintas, baik itu membantu menyebrangkan pengguna jalan maupun mengatur arus lalu lintas di persimpangan jalan raya. Akan tetapi orang-orang tersebut bukanlah dari polisi lalu lintas maupun dinas perhubungan. Mereka disebut SUPELTAS hal itu terlihat jelas pada tulisan di punggung rompi yang Ia kenakan. SUPELTAS merupakan singkatan dari Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas. Hal itu berguna bagi setiap pengguna jalan untuk menghindari kesemrawutan dan kecelakaan di lalu lintas. Tidak ada bayaran tetap bagi seorang Supeltas, karena hanya mengandalkan suka rela dari pengguna jalan. Pada sebagian orang ada yang menyebutnya sebagai ‘Polisi Cepek’. Karena terlihat apabila melihat orang yang berkendara kadan-kadang memberikan uang sebagai rasa terima kasih atas ‘jasa’ dari ‘Polisi Cepek’ tersebut. Orang orang tersebut dengan suka rela mengatur la

MASYARAKAT DENGAN MITOS PESAREAN GUNUNG KAWI

Gambar
Qomaruzzaman Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Masyarakat Indonesia terkenal akan keberagaman baik itu suku agama maupun budayanya. Tidak jarang juga budaya itu tercampur karena adanya kebudayaan asing yang masuk ( diffusion ). Di zaman yang modern ini dengan segala kemajuan IPTEK beberapa daerah di Indonesia ini masih ada masyarakat yang masih kuat akan kepercayaan terhadap alam dan benda-benda tertentu yang dianggap memiliki daya atau kekuatan magis. Teori tentang tahap perkembangan intelektual masyarakat oleh Auguste Comte  yaitu tahapan teologis, bahwa benda-benda pada zaman ini merupakan ungkapan dari supernaturalisme . Pada masyarakat Gunung Kawi, kepercayaan akan sesuatu yang dianggap memiliki daya atau kekuatan dapat dilihat pada sebuah komplek pemakaman yang kononnya dapat memberi suatu keberkahan tersendiri, sehingga banyak orang yang berziarah dari berbagai daerah bahkan hingga mancanegara. Di sisi lain keberadaan komplek pemakaman tersebut memberikan berbag