SUAP KEPADA SUPELTAS
Lokasi: Pertigaan Junrejo, Batu
Dokumentasi Pribadi
Di kota-kota yang padat akan lalu lintas sering kita temui
orang-orang yang mengatur lalu lintas, baik itu membantu menyebrangkan pengguna
jalan maupun mengatur arus lalu lintas di persimpangan jalan raya. Akan tetapi orang-orang
tersebut bukanlah dari polisi lalu lintas maupun dinas perhubungan. Mereka
disebut SUPELTAS hal itu terlihat jelas pada tulisan di punggung rompi yang Ia
kenakan.
SUPELTAS merupakan singkatan dari Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas.
Hal itu berguna bagi setiap pengguna jalan untuk menghindari kesemrawutan
dan kecelakaan di lalu lintas. Tidak ada bayaran tetap bagi seorang Supeltas,
karena hanya mengandalkan suka rela dari pengguna jalan. Pada sebagian
orang ada yang menyebutnya sebagai ‘Polisi Cepek’. Karena terlihat apabila
melihat orang yang berkendara kadan-kadang memberikan uang sebagai rasa terima
kasih atas ‘jasa’ dari ‘Polisi Cepek’ tersebut. Orang orang tersebut dengan
suka rela mengatur lalu lintas menggunakan teknik dapat dikatakan amatir dan
bekal seadanya berupa peluit maupun tongkat lampu atau tongkat tanda
rambu-rambu lalu lintas stop. Akan tetapi jasa dari SUPELTAS tidak bisa
dianggap remeh. Seperti yang dijelaskan tadi di atas, jasa SUPELTAS dapat
berguna untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Pemberian uang pada SUPELTAS
tersebut tidak hanya berguna sebagai uang rasa terima kasih. Akan tetapi dapat
berguna untuk melancarkan sebuah kepentingan. Seperti contoh pada gambar di
atas, terdapat mobil kijang berwarna biru gelap dari arah selatan (sebelah
kanan SUPELTAS) yang akan melintas ke arah timur dengan memberikan uang kepada
SUPELTAS tersebut. Hal itu berguna sebagai ‘pelicin’ atas kepentingan
pengendara mobil kijang tersebut supaya dipermudahkan melintas ke arah timur.
Suap tetapi Halal
Di setiap kota-kota besar
tentunya terdapat berbagai masyarakat yang heterogen baik agama, suku bangsa,
ras dan golongan atau dapat dikatakan masyarakat multikultural. Perbedaan tidak
dapat dipandang dari sudut multikultural itu saja, akan tetapi perbedaan
kepentingan dan perilaku juga harus dipandang. Terlebih bagi para sosiolog yang
terjun di masyarakat. Pada masyarakat di perkotaan umumnya, tentu memiliki
kepentingan yang bermacam-macam. Pada saat menjalankan sebuah kepentingan, tentu harus mematuhi prosedur dan aturan yang ada di dalamnya. Kadang-kadang juga membutuhkan sebuah
pelicin yang disebut suap.
Pada fenomena yang dapat di lihat pada gambar di atas. Juga terdapat unsur yang
menyangkut kepentingan dan terdapat suap di dalamnya. Akan tetapi suap yang diberikan kepada supeltas merupakan termasuk suap yang dihalalkan. Karena apabila dipandang
dari berbagai sudut pandang seperti rasa terimakasih, prihatin atas jasa dan
pengorbanan yang diberikan tergolong cukup besar bagi sebagian besar pengguna
jalan, serta dampak negatif yang terdapat di dalamnya juga tidak begitu tampak
dan jelas. Selain itu bentuk-bentuk rasa kepedulian, terima kasih, kasihan atau
prihatin juga harus ditumbuhkan agar terciptanya rasa persaudaraan dan
intregasi yang kuat anatar sesama manusia.*
NB: Tulisan ini hanya sekedar opini
Komentar
Posting Komentar